Aset dan Liabilitas

2 min read

Deskripsi: Mengenal apa itu asset dan liabilitas, perbedaan aset dan liabilitas.


Bagi Anda yang pernah mempelajari mata pelajaran ekonomi atau mungkin yang masuk jurusan akuntansi pasti, sering mendengar kata aset dan liabilitas.

Aset dan liabilitas sangat diperlukan untuk mengoptimalisasi kegiatan usaha yang sedang dijalani.

Untuk memaksimalkan kedua hal ini, Anda perlu memahami dulu apa saja perbedaan aset dan liabilitas.

aset dan liabilitas
aset dan liabilitas

Pengertian Aset

Aset (harta) adalah sesuatu barang yang mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial dan nilai tukar yang dimiliki badan usaha, dan organisasi.

Aset merupakan sumber daya yang dapat dikendalikan dan dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan atau pribadi, yang nantinya bisa menghasilkan pendapatan di masa kini dan juga di masa yang akan datang.

Sumber daya yang dimaksud di atas bisa berupa uang tunai, mesin produksi, tanah, hak paten, dan bangunan. Ada beberapa jenis aset yang dapat digolongkan yaitu:

1. Aset Lancar (Current Assets)

Aset ini merupakan jenis aset yang mudah dicairkan. Artinya, aset yang dimiliki paling cepat dan mudah untuk diubah menjadi uang tunai.

Aset lancar biasanya mempunyai perputaran dan juga manfaat yang termasuk cepat.

Pada umumnya, siklus ini memiliki jangka waktu selama 1 tahun atau dalam satu putaran perusahaan.

Lantaran siklus yang cepat ini, manfaat yang didapatkan dari aset lancar pun menjadi cepat habis.

Tetapi biasanya sesudah habis, aset tersebut dapat digantikan dengan aset-aset lainnya.  Keadaan ini dapat dilakukan hingga akhir periode.

Contohnya dari aset lancar berupa:

  1. Uang tunai.
  2. Piutang usaha.
  3. Persediaan barang usaha.
  4. Surat-surat berharga (obligasi dan saham).
  5. Perlengkapan kantor.
  6. Investasi jangka pendek.
  7. Beban dibayar dimuka.

2. Aset Tidak Lancar (Non-current Assets)

Aset ini dapat disebut aset tetap atau aset jangka Panjang. Aset tidak lancar mempunyai 3 karakter yang berbeda.

Karakter tersebut dapat dilihat dari dasar:

  1. Kepemilikan, yang nantinya dapat diubah menjadi nilai tunai.
  2. Sumber daya, yang berupa penghasilan terhadap sumber daya yang bisa berbuah baik di masa depan.
  3. Nilai ekonomi, berupa aset yang mempunyai nilai, sehingga bisa dijual atau ditukarkan dengan aset lainnya.

Aset tersebut dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

  1. Aset yang berwujud, seperti tanah, gedung, bangunan, mesin, kendaraan, dan lain-lain yang memang ada bentuk fisiknya.
  2. Aset tidak berwujud, seperti hak paten, hak guna bagunan, hak cipta dan lain sebagainya.
  3. Aset Investasi jangka panjang, seperti menjalankan investasi jangka dengan pihak atau perusahaan lain.

Pengertian Liabilitas

Liabilitas merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan masa kini yang ditimbulkan dari kejadian pada masa lalu.

Kewajiban tersebut diharapkan bisa dilunasi, dan tentunya dapat membuat arus keluar sumber daya dari perusahaan yang nantinya berdampak pada manfaat perekonomian.

Liabilitas juga diibaratkan sebagai pelunasan utang.

Pelunasan tersebut tidak hanya berbentuk uang, bisa juga berbentuk barang atau jasa, yang memang sebelumnya memang belum dilaksanakan karena alasan yang tidak bisa dihindari.

Dalam melaksanakan kewajiban pelunasan tersebut, terdapat beberapa jenis kewajiban yang biasanya sering dilaksanakan oleh para pelaku usaha:

1. Kewajiban Lancar (Hutang Jangka Pendek)

Kewajiban ini merupakan suatu keharusan dalam pembayaran utang yang harus dibayar dengan tempo waktu yang pendek atau cepat.

Biasanya, tempo waktu kurang dari setahun. Utang atau kewajiban yang satu ini sifatnya tidak begitu mendesak, atau bisa dikatakan kewajiban yang tidak terlampau penting dalam pergerakan bisnis.

Contoh seperti:

  1. Utang Bunga.
  2. Utang Tagihan.
  3. Akun hutang.
  4. Utang Pajak Penghasilan.

2. Kewajiban Tidak Lancar

Kewajiban ini merupakan kewajiban pembayaran utang berjangka panjang. Pelunasan pembayaran tersebut biasanya dilakukan lebih dari satu tahun.

Kebijakan ini sering dilakukan, apabila ingin memulai usaha untuk pertama kalinya atau ingin membuka cabang bisnis di tempat lain. Contohnya:

  1. Hutang Hipotek.
  2. Sewa Modal.
  3. Hutang Obligasi.

3. Kewajiban Kontinjensi

Kewajiban tersebut mengarah kepada situasi atau kondisi yang keuntungannya tidak bisa dipastikan. Ketidakpastiannya itu berupa laba atau rugi pihak perusahaan.

Peristiwa ketidakpastian ini, baru akan terselesaikan dengan terjadi ataupun tidak terjadi, baik 1 atau lebih peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang.

Kedua hal di atas merupakan bagian yang cukup penting bagi perusahaan. Fungsi utama dari aset dan liabilitas ini berkaitan pada penyelesaian risiko-risiko di dalam bidang korporasi.

Jika memahami kedua hal ini, maka bisa dipastikan perusahaan Anda dapat berjalan sesuai dengan perencanaan.

                                     
           

Perbedaan Reksadana dan Saham

Deskripsi: Sekilas tentang apa itu reksadana dan saham, perbedaan...
Widi Enomoki
2 min read

Pengertian Tabungan

Deskripsi: Pengertian Tabungan dan Jenis-Jenisnya. Saat ini, peran tabungan...
Widi Enomoki
2 min read

Tips Menabung Saham untuk Pemula

Deskripsi: Tips menabung saham untuk pemula, dan manfaat menabung...
rezky
2 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *