Deskripsi: Pengertian Ideologi, ciri-ciri, fungsi, tujuan, dan jenis-jenisnya.
Apa ideologi yang paling berkembang saat ini? Anda pasti spontan menjawab liberalisme atau kapitalisme yang banyak digunakan di negara-negara Barat.
Ada juga ideologi Pancasila yang dianut di Indonesia. Tahukah Anda apa pengertian ideologi?
Daftar isi
Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Inggris yaitu “idea” yang punya arti ide atau gagasan. Sedangkan logi diambil dari bahasa Yunani kuno yaitu “logos” yang punya arti ilmu atau pengetahuan.
Menurut tata bahasanya, maka ideologi bisa diartikan sebagai pengetahuan tentang gagasan.
Lebih jauh, ideologi bisa diartikan sebagai gagasan tentang ide-ide yang muncul dari olah pikir manusia.
Ideologi juga bisa dibilang sebagai science of idea. Artinya, ideologi mempelajari gagasan atau ide-ide yang mendasar.
Pengertian Ideologi menurut Para Ahli
1. Descartes
Filsuf Yunani ini mengemukakan ideologi sebagai sebuah inti atau pokok seluruh pikiran manusia. Pemahamannya tentang pengertian ideologi banyak dianut oleh filsuf-filsuf lain setelah eranya.
2. C.C Rodee
Menurutnya ideologi melibatkan individu dan juga institusi dalam penerapannya.
Rodee menegaskan bahwa’ ideologi merupakan sekumpulan ide atau gagasan yang punya sifat logis.
Ide ini harus berkaitan dengan cara identifikasi untuk memberi keabsahan pada pelakunya.
3. Antoine Destutt de Tracy
Tokoh yang berasal dari Perancis inilah yang pertama kali memperkenalkan kata ideologi kepada dunia. Konsep ideologi dikemukakan pada tahun 1796.
Menurutnya ideologi adalah ilmu tentang pemikiran atau gagasan tertentu.
4. Gunawan Setiardjo
Ahli dari Indonesia ini mendefinisikan ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide, atau akidah yang harus melalui proses berpikir, kemudian bisa melahirkan aturan-aturan di kehidupan bermasyarakat.
5. Thomas H.
Ideologi adalah cara melindungi kekuasaan pemerintah agar bisa dipertahankan serta bisa mengatur rakyat.
6. Karl Marx
Ideologi adalah kesadaran palsu dimana di dalamnya ada pengandalan terhadap satu agama, moralitas, dan juga keyakinan publik.
Ideologi menurutnya adalah sebuah entitas yang pada akhirnya diikuti/dianut oleh masyarakat.
Ciri-Ciri Ideologi
Tidak semua hasil pemikiran filsuf menjadi ideologi. Kadang kala, pemikiran ini hanya menjadi sebuah gagasan atau teori, tapi tak bisa menjadi ideologi.
Sebuah gagasan baru bisa disebut ideologi jika punya ciri-ciri berikut ini:
1. Bersifat Mengikat
Ideologi harus punya sifat mengikat. Ideologi harus mengandung konsep pemikiran yang berisi aturan dalam kehidupan.
Karena itulah nantinya ideologi bisa dijabarkan secara sistematis ketika akan diterapkan.
2. Dianut Individu – Kolektif
Ideologi berasal dari individu. Pemikiran ini kemudian menyebar luas dan akhirnya dianut secara kolektif oleh masyarakat.
Seseorang yang mencetuskan ideologi tertentu pasti ingin gagasannya dianut banyak orang.
Karena itulah ia pasti akan berusaha menyebarkan gagasannya tersebut.
3. Punya Derajat di Dalam Negara
Ideologi bukan hanya gagasan yang disampaikan oleh seseorang saja.
Namun, ketika ideologi sudah dianut oleh khalayak ramai, maka ideologi bisa mendapatkan derajat tinggi.
Ideologi ditempatkan sebagai panduan mulia dalam konteks bangsa dan negara.
4. Mewujudkan Cita-Cita Bangsa
Suatu bangsa pasti punya cita-cita yang ingin dicapai. Cita-cita ini bisa berbentuk kemakmuran masyarakatnya.
Namun, bagaimana menentukan makmur tidaknya suatu negara? Selain dari sisi ekonomi, ternyata ideologi juga berperan penting.
Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi bangsa menjadi sebuah tolak ukur apakah cita-cita bernegara tersebut sudah dicapai.
Ideologi juga memberikan tuntunan kepada masyarakat tentang bagaimana caranya mencapai tujuan bangsa tersebut.
5. Dipertahankan dan Diperjuangkan
Ideologi akan tetap bertahan jika banyak orang yang menganutnya, kemudian ideologi ini diterapkan sebagai cita-cita bersama dan dipraktekkan dalam kehidupan.
Praktek nyata inilah yang kemudian membuat ideologi bisa bertahan dari generasi ke generasi berikutnya.
Fungsi Ideologi
Ideologi hingga kini tetap ada di dunia. Ideologi dianut oleh sebuah negara dengan sebutan ideologi resmi.
Namun, sebenarnya apa fungsi ideologi?
- Ideologi menjadi landasan bagi segala norma dan nilai sosial yang berlaku di masyarakat.
- Memandu manusia untuk mencari jati diri sesuai dengan ideologi yang mereka anut.
- Jembatan yang bisa menghubungkan generasi terdahulu dengan generasi yang sekarang. Ideologi menjadi jembatan pengendali kekuasaan dan mengajarkan nilai yang sama.
- Menjadi motivasi dalam mencapai tujuan hidup.
- Ideologi adalah pemandu individu dalam bertingkah laku di tengah masyarakat.
- Mengisi kehidupan baik sebagai individu maupun makhluk sosial.
- Ideologi menjadi kekuatan penggerak agar seorang individu mampu menghasilkan pemikiran dalam koridor keilmuan tertentu.
Tujuan Ideologi
1. Cita-Cita Bersama
Suatu bangsa umumnya memiliki cita-cita bersama. Cita-cita kebangsaan ini bisa diwujudkan jika semua rakyatnya memiliki ideologi yang sama.
Ideologi sudah mengandung konsep pemikiran dan langkah-langkah yang sistematis, sehingga mudah diterapkan dalam kehidupan.
2. Pedoman Pembangunan
Ideologi menjadi pondasi untuk membangun peradaban manusia di sebuah negara.
Adanya ideologi yang sudah ditetapkan bersama, maka menjadi landasan bagaimana generasi akan dibangun.
Misalnya ideologi liberalisme yang mengarahkan masyarakat menuju kebebasan.
3. Persatuan
Ideologi nasional juga menjadi alat untuk menyatukan berbagai kalangan masyarakat di negara tersebut.
Ideologi ini menjadi tali pengikat bagi masyarakat yang punya karakteristik agama, suku, dan bahasa yang berbeda agar punya tujuan hidup yang sama.
4. Perubahan Menuju Pola Pikir Normatif
Ideologi pasti menawarkan pola pikir dengan konsep nilai positif. Masyarakat akan diajarkan mana nilai yang baik dan mana yang buruk.
Nilai ini akan turun menjadi norma yang mengatur kehidupan sehari-hari masyarakat.
Ideologi secara tidak langsung menjadi pedoman interaksi antar masyarakat. Contohnya ideologi Pancasila yang dianut oleh masyarakat Indonesia.
Ideologi ini mengandung nilai-nilai luhur yang dianggap benar di Indonesia. Masyarakat pun harus menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Jenis-Jenis Ideologi
1. Kapitalisme
Ideologi ini dianut oleh mayoritas negara di dunia, tapi dengan berbagai penyesuaiannya sendiri. Kapitalisme mendasarkan konsepnya pada kebebasan aktivitas ekonomi.
Menurut ideologi ini, semua individu berhak untuk menjalankan usaha, menanam modal, dan memanen keuntungan.
Ideologi ini mengizinkan setiap individu untuk melakukan monopoli ekonomi. Negara tidak punya peran yang besar dalam mengatur kegiatan perekonomian warganya.
Kekuasaan tertinggi ada pada pemilik modal sebagai kaum borjuis, sedangkan buruh menjadi kaum proletar.
2. Marxisme
Ideologi ini berangkat dari kritik keras sistem kapitalisme yang hanya menguntungkan pemilik modal.
Menurut ideologi ini, semua orang memiliki hak yang sama di tengah masyarakat. Kaum pemilik modal punya hak yang sama dengan kaum buruh.
3. Sosialisme
Sosialisme berangkat dari kritik tatanan hidup zaman feodal. Sosialisme mengajarkan bahwa semua manusia memiliki kedudukan yang sama.
Sosialisme ini menganut konsep sama rasa sama rata. Semua pendapatan harus dibagi rata agar tidak ada ketimpangan sosial ekonomi.
4. Liberalisme
Liberalisme mengajarkan kebebasan mutlak yang ada pada masing-masing individu. Negara tidak boleh mengekang kebebasan tersebut.
Tugas negara adalah membuat peraturan agar kebebasan individu benar-benar terwujud.
5. Nasionalisme
Ideologi ini mengajarkan bahwa masyarakat harus mencintai negaranya. Mereka harus punya kesadaran dalam berbangsa dan bernegara yang tinggi.
Sikap ini bisa diwujudkan dengan mencintai bangsa/negaranya sendiri dan tak membandingkan dengan negara lain.
Meskipun kata ideologi baru muncul di abad ke-18, tapi pengertian ideologi telah tertanam dalam jiwa filsuf sejak lama.
Konsepnya yang mengandung nilai-nilai kebenaran harus dilestarikan oleh generasi keturunan suatu bangsa.