Deskripsi: Pengertian CMYK dan karakteristiknya.
Dalam dunia desain dan percetakan pasti kamu tidak asing dengan istilah CMYK, bukan? Istilah CMYK akan kamu temui pada saat membuka jendela menu yang berhubungan dengan pilihan warna.
CMYK merupakan komponen penting yang harus kamu pahami dalam dunia desain dan grafis agar tidak mengalami kesalahan dalam mencetak hasil gambar.
Kesalahan dalam memahami pengertian CMYK juga akan berakibat fatal pada desain grafis yang sudah dibuat meskipun pada saat proses desain pada software desain terlihat bagus.
Jika kamu salah memahami warna yang kamu gunakan dalam membuat desain, warna yang kamu gunakan tidak akan sama dengan hasil warna setelah desain tercetak.
Apa itu CMYK?
Agar tidak terjadi perubahan warna desain dengan hasil cetak, maka kamu harus paham bahwa CMYK merupakan kependekan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Key atau Black.
CMYK juga mengandung pengertian sebagai sebuah model warna yang menggunakan dasar pengurangan sebagian gelombang cahaya atau istilahnya substractive colour model.
Mungkin kamu merasa janggal pada istilah CMYK dan berpikir mengapa bukan CMYB karena warna terakhir adalah black atau hitam.
Istilah key pada ‘K’ mengacu kepada teori warna yang menyebutkan bahwa warna key atau warna kunci merupakan warna yang wajib ada untuk melengkapi ketiga warna tersebut.
Sehingga tanpa warna kunci, ketiga warna tidak menjadi lengkap dan kurang sempurna.
Ketiga warna tersebut jika dicampur akan menjadi warna hitam. Oleh karena itu, warna ini ditujukan sebagai warna pengisi latar belakang putih yang sejatinya adalah warna-warna cerah.
Warna ini kurang maksimal jika digunakan pada media elektronik yang berlatar gelap atau hitam.
Warna yang disebut juga dengan warna subtractive ini sering digunakan pada media percetakan seperti standar percetakan digital, litografi, letterpress, percetakan offset, rotogravure, hingga percetakan yang bersifat konvensional seperti pada proses produksi sablon.
Agar hasil cetak menjadi lebih maksimal saat menggunakan warna CMYK, sangat disarankan agar kamu menyimpan hasil desain dengan tipe file yang berformat .jpeg.
Agar cetakan menjadi baik, kamu juga perlu menggunakan minimal 4 jenis warna tinta, yakni warna-warna yang menyusun istilah CMYK itu sendiri.
[onphpid_related_posts]Untuk kamu yang sedang belajar desain, kamu perlu memahami konsep penggunaan warna, yakni warna CMYK dan warna RGB dengan karakteristik masing-masing yang harus kamu pahami.
Warna RGB
Kebalikan dari warna CMYK, terdapat istilah gabungan warna lain yang disebut dengan warna RGB. Kepanjangan dari RGB itu sendiri adalah Red, Green, dan Blue.
Kombinasi dari warna-warna ini akan membentuk sebuah warna yang memiliki tingkat kecerahan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat kecerahan warna CMYK.
Warna RGB memiliki fungsi sebagai warna yang mempresentasikan hasil desain berupa gambar pada media elektronik secara visual seperti televisi, proyektor, serta monitor komputer.
Warna ini tidak cocok digunakan pada penggunaan warna untuk desain yang akan dicetak dalam media kertas. Hal ini dikarenakan media kertas merupakan media yang berlatar belakang warna putih.
Monitor memiliki latar belakang hitam, sedangkan gabungan ketiga warna RGB akan menghasilkan warna putih, sehingga fungsi warna RGB dapat menutupi dan berbagi intensitas dengan latar belakang hitam monitor.
Oleh karena itu, RGB akan sangat tepat jika digunakan pada media yang memiliki latar belakang berwarna gelap agar lebih cerah.
Karena memiliki karakteristik warna yang terang dan memberikan kejelasan pada gambar, warna yang juga disebut warna additive ini sering digunakan oleh para desainer grafis saat mendesain.
Penerapan CMYK dan RGB pada Desain Grafis
Warna RGB juga sering digunakan untuk menampilkan desain visual seperti pada situs web. Warna ini juga memiliki hasil simpan dengan memori yang lebih ringan.
Agar lebih mudah, kamu bisa mengubah terlebih dahulu format warna RGB yang kamu gunakan saat mendesain grafis ke dalam format warna CMYK jika kamu ingin mencetaknya ke media kertas.
Hal ini juga bertujuan agar hasil cetak sesuai dengan warna yang kamu desain pada aplikasi, karena format warna yang ada pada kalibrasi printer hanya menggunakan format warna CMYK.
Dengan penjelasan di atas, kamu bisa lebih paham tentang pengertian CMYK, warna ini juga cocok digunakan untuk latar belakang putih dan umumnya digunakan pada percetakan kertas.
Sedangkan untuk warna RGB sendiri cocok digunakan pada latar berwarna hitam seperti pada layar monitor dan visual digital.