Deskripsi: Pengertian DDoS, jenis dan cara kerjanya.
Apakah Anda pernah mendengar tentang suatu website yang down dan sulit diakses?
Jika demikian, mungkin saja website tersebut terkena serangan DDoS. Apa itu DDoS?
Mari kita ulas informasi selengkapnya di bawah ini.
Daftar isi
Apa itu DDos?
DDoS adalah singkatan dari distributed denial of service. Ini merupakan sebuah penyerangan yang dilakukan oleh beberapa sistem komputer dengan menargetkan satu buah server yang dituju.
Tujuan serangan DDoS adalah agar server tersebut mengalami overload serta tidak dapat berfungsi dengan baik.
Secara singkat, Anda bisa menyimpulkan pengertian DDoS sebagai sebuah upaya yang dilakukan untuk menyerang server dengan menggunakan beberapa sistem komputer.
Serangan DDoS dilakukan untuk membuat traffic menjadi macet dan tidak dapat diakses.
Jenis-jenis Serangan DDoS
Dampak dari serangan DDoS ini tidak bisa dianggap sepele. Terlebih jika serangan tersebut menyasar pada website besar seperti Facebook, BBC dan lainnya.
Bisa dibayangkan berapa besar kerugian yang akan diderita akibat masalah tersebut?
Kejadian ini tentunya menimbulkan banyak kerugian, baik bagi pengunjung maupun pemilik website. Server yang macet dan tidak produktif membuat pemilik website mengalami kerugian.
Pengunjung atau visitor juga akan kesal karena tidak dapat mengakses web yang dituju.
Berdasarkan layer OSI, DDoS dibedakan menjadi beberapa serangan yang berbeda.
Contoh Denial of Service antara lain seperti berikut ini.
1. DDoS Application Layer Attack
DDoS application layer attack dikenal sebagai serangan DDoS yang menargetkan halaman website yang beroperasi dengan sistem get dan post.
Dengan adanya serangan tersebut, maka akan mengakibatkan lalu lintas website tidak dapat bekerja secara normal. Lalu kemudian website menjadi macet dan tidak bisa diakses.
2. DDoS Protocol Attack
Tipe serangan DDoS ini dikenal menyerang website yang terdapat kerentanan pada server. Jika application layer menyerang halaman web, maka serangan protocol menyasar dengan tujuan untuk mengeksploitasi TCP yang memiliki celah keamanan.
3. DDoS Volume Based Attack
Serangan DDoS dengan tipe volume based attack dikirim oleh peretas pada sumber daya bandwith. Yang mana sumber daya bandwith yang sangat besar ini dikirim untuk menyerang sebuah jaringan.
Sehingga membuat lalu lintas jaringan tersebut menjadi macet karena overload.
4. DDoS UDP Based Attack
Cara melakukan DDoS attack dengan tipe ini biasanya mengacu pada UDP yang bersifat publik. Server publik yang dapat diakses oleh siapapun dapat dimanfaatkan oleh peretas.
Caranya yaitu dengan membuat lalu lintas request menjadi padat, lalu kemudian menyerang server melalui UDP.
5. DDoS DNS Flood Amplification Attack
Serangan DDoS jenis ini memanfaatkan lalu lintas yang padat untuk membuat server menjadi macet atau overload. Biasanya serangan tersebut menargetkan DNS publik.
Hacker biasanya menggunakan data DNS palsu yang diarahkan pada alamat server yang dituju.
Dengan adanya lalu lintas request yang terlalu banyak, maka akan membuat server menjadi macet dan tidak dapat diakses. Ini tentunya akan memberikan kerugian yang cukup vital bagi pemilik website.
Bagaimana Mencegah Serangan DDoS?
Setelah melihat mengenai pengertian DDoS dan beragam jenis serangan DDoS, tentunya Anda sudah bisa memperkirakan kerugian dari ancaman DDoS ini bukan?
Setidaknya, penting bagi Anda mengetahui apa yang harus dilakukan saat hacker mengirimkan gelombang lalu lintas tidak otentik pada server Anda.
Serangan DDoS ini tetap dapat dicegah. Beberapa cara-cara berikut ini disinyalir cukup efektif untuk mengantisipasi serangan DDoS pada website Anda.
1. Memantau Lalu Lintas Server
Dengan memiliki pengetahuan terkini tentang tren lalu lintas server, Anda dapat mengantisipasi apabila ada masalah dengan cepat.
Anda dapat menetapkan pembatasan laju bagi lalu lintas server. Artinya, ada pembatasan apabila lalu lintas server mengalami lonjakan dan sudah mencapai batas maksimal.
2. Mendapatkan Bandwith Lebih Banyak
Mendapatkan bandwith lebih banyak dari yang dibutuhkan dapat membantu server ketika mendapatkan lonjakan pengunjung.
Dengan cara tersebut, Anda dapat memiliki waktu lebih banyak ketika situs web atau aplikasi mengalami kelebihan beban.
3. Menggunakan Jaringan Distribusi Konten
Cara mengatasi DDoS attack yang selanjutnya adalah dengan menggunakan jaringan distribusi konten. Seperti yang kita ketahui, DDoS bertujuan untuk memberikan beban berat pada server hosting.
Dengan menggunakan jaringan distribusi konten (CDN), Anda dapat menyimpan data pada beberapa server yang tersedia di seluruh dunia.
CDN membuat server terdekat dapat melayani dengan kinerja yang lebih cepat. Jadi apabila lalu lintas server kelebihan beban, secara otomatis server lain akan menyediakan operasional untuk digunakan.
Bagaimana Jika Terlanjut Terkena DDoS?
Di atas sudah dibahas beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan DDoS. Namun, bagaimana jika server sudah terlanjur terkena sasaran DDoS?
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh apabila website Anda mengalami serangan DDoS.
Salah satunya adalah dengan mengambil tindakan defensif seperti berikut ini:
- Segera membatasi laju lalu lintas server
- Menghubungi layanan jasa hosting
- Memanggil spesialis mitigasi DDoS
Tiga cara di atas cukup efektif digunakan untuk menangani seragam DDoS. Anda hanya perlu memilih penanganan yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan.
Kesimpulan
Dunia digital saat ini melaju dengan sangat pesat. Selalu saja ada teknologi terbaru yang memudahkan banyak hal.
Salah satunya yakni media transfer informasi melalui aplikasi web atau blog. Sayangnya, kemudahan ini datang satu paket dengan tantangan baru.
Salah satu tantangan masa ini yakni adanya DDoS. Semoga ulasan mengenai pengertian DDoS di atas cukup membantu Anda, ya?
Saat ini Anda tidak hanya mengetahui apa itu DDoS, namun mengenali jenis dan langkah pencegahannya juga.
Semoga membantu Anda dan pembaca lainnya mendapatkan keamanan cyber yang lebih baik, ya?